CINTA DAN PERKAWINAN
Suatu hari plato bertanya pada gurunya, “apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?”
Gurunya menjawab, “ada lading gandum yang luas di depan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta”
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Guru bertanya,”mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?”
Plato menjawab,”aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan di depan sana, jadi tak aku ambil ranting tersebut”
Saat aku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru aku sadari bahwasannya ranting-ranting yang aku temukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak ku ambil sebatangpun pada akhirnya.
Guru kemudian menawab,”jadi itulah cinta”
Dihari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,”apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?”
Gurunya pun menjawab,”ada hutan yang subur di depan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan”
Plato pun menjawab,”sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hamper setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong.
Jadi, kesempayan ini, aku melihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi ku putuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya”
Guru pun kemudian menjawab, “dan ya itulah perkawinan”
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan….tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.
Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya.
Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia-sialah waktumu dalam mendapatkannya. Perkawinan itu, karena sebenarnya kesmpurnaan itu hampa adanya.
Kamis, 23 Desember 2010
DEWASA
MEMBUKA PINTU KEDEWASAAN
Ada banyak jalan yang bisa kita terapkan untuk bisa menjadi lebih dewasa. Jalan-jalan itu memang harus kita lalui. Walaupun banyak suka dan dukanya di sana. Tetapi pintu-pintunya harus kita buka. Karena kedewasaan artinya kemampuan kita untuk menentukan menentukan hidup sendiri, mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mampu bertanggung jawab. Mari membuka pintu-pintu kedewasaan itu :
1. Berdiam sejenak, tidak terburu-buru
Salah satu ciri kedewasaan adalah kemampuan berfikir dengan tenang, tidak tergesa-gesa dan tidak didominasi oleh emosi. Setiap kita dikaruniai potensi untuk berfikir sebelum melakukan sesuatu, tanpa tergesa-gesa. Melakukan suatu pekerjaan dengan terburu-buru tidak berarti kita akan cepat mencapai tujuan denganlebih cepat, karena pekerjaan yang tanpa perhitungan dan pertimbangan yang masak adalah suatu tanda ketidaksabaran.
Seorang inspirator muslim yaitu KHomarudin Ibnu Mikam menasihati kita, “Sabar adalah kegigihan untuk senantiasa di jalan Allah dalam menerima suka maupun duka. Senantiasa bersyukur ketika mendapat kenikmatan. Senantiasa tawadhu bila menerima kesulitan”.
2. Jangan takut tntangan, karena itu akan mendewasakan
Kedewasaan adalah puncak dari kakuatan hidup yang harus kita miliki untuk member makna dan arti dalam perjalanan hidup kita. Jiwa ini perlu tantangan dan benturan. Sayyid Quthb, seorang pejuang dakwah islam yang syahid di tiang gantungan, mengerti betul hal ini. Katanya, “Hakikat imam tidak akan terbukti kesempurnaan dalam hati seseorang, sampai ia mengahadapi benturan upaya orang lain, yang berlawanan dengan imannya karena disinilah seseorang akan melakukan mujahadah (uapaya keras), sebagaimana orang lain melakukan mujahadah kepadanya, untuk mengahalanginya dari keimanan. Disinilah cakrawala iman akan tersingkap dan terbuka. Keterbukaan yang tidak pernah terjadi pada jiwa orang yang merasakan iman secara datar. (Syyid Quthb, Mustaqbal Li Haadzad Diin, 10).
Pilihan hidup ada pada keputusan diri kita sendiri. Jalan mana yang akan kita ambil semoga tidak karena pengaruh orang lain. Ya, bila kita menjalani hidup ini dengan datar-datar saja maka tidak ada tantangan disana. Mulailah hari ini dengan menantang diri untuk berubah lebih baik. Bangkitlah ke-6 kali bila kau sempat terjatuh untuk yang ke-5 kalinya.
Kaetika Rasulullah SAW menunjuk Usamah bin Hisyam menjadi panglima perang di usianya yang sangat belia, 17 tahun, bukanlah sebuah sensasi dan bukan pula sebuah kecerobohan. Sebab Usamah kemudian memang bisa menaklukan tantangan itu dan membuktikan kedewasaan dirinya, dengan kemampuannya mengemban amanah besar dan tidak pernah mempermasalahkan usianya di hadapan para sahabat yang lebih tua.
3. Berikanlah lebih banyak porsi untuk orang lain
“Ketahuilah, kewajiban itu lebih banyak dari pada waktu yang tersedia maka bantulah saudaramu untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya dan jika anda punya kepentingan atau tugas selesaikanlah segera”. (Hasan Al-Banna).
Sangat terasa indah bila ditengah kesibukan kita masih sempatnya kita berkontribusi untuk orang lain, sesar dan kecilnya peran yang coba kita berikan pada orang lain tidak terlalu masalah karena yang terpenting adalah keberanian kita untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Terlebih bila hidup yang singkat ini, kita bisa menjadi inspirasi orang dalam hal kebaikan, dapat dipastikan pahala dari Allah akan terus mengalir.
Maka mari menjadi orang-orang yang akan membuat sejarah, yaitu orang –orang yang atas keinginannya sendiri konsen terhadap kepentingan kemanusiaan, mereka tidak mengambil hak untuk mendapatkan perlindungan, mereka hanya memiliki tanggung jawab, yang mereka lakukan dengan resiko apapun bagi dirinya.
4. Jangan banyak menggantungkan diri sendiri dari sikap orang lain
Mampu bersikap mandiri dan menentukan arah sendiri tanpa tergantung orang lain, adalah bagian dan cirri sikap kedewasaan. Seseorang yang dewasa adalah orang yang tahu menghargai dirinya, tahu memilih jalan yang wajar untuk dirinya sendiri. Dia percaya kepada kemampuannya dan serius dalam menjalani karyanya.
Seorsang Hasan Al-Banna mengatakan, “Bukanlah disebut pemuda ketika ia mengatakan ‘ini ayahku’. Tapi pemuda adalah ketika ia mengatakan’inilah aku’”.
5. Memiliki cita-cita tinggi dan pola pikir besar
Kita perlu memiliki obsesi dan cita-cita besar untuk mencapai sesuatu yang besar. Kedewasaan tidak muncul dari usaha yang setengah-setengah, cita-cita yang kecil dan tekad yang lemah. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai obsesinya, maka Allah akan memberikan raa puas dalam hatinya dan menghimpun segala keinginannyadan dunia pun akan mendatanginya dengan merunduk. Dan barang siapa yang menjadikan dunia sebagai obsesinya, maka Allah akan menjadikan kemiskinan di depan matanya, membuyarkan segala keinginannya dan dunia tidak akan mendatanginya melainkan apa yang sudah ditemukan baginya. (HR.Tirmidzi)”.
Karena kedewasaan merupakan hasil dari proses pemikiran, pengalaman, tekad, latihan dan segala usaha menjadi lebih besar. Selalu yakinlah bahwa mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok.
6. Mendekat dan terus mendekat pada Allah Ta’ala
Hal yang tidak boleh dilupakan dalam menapaki jalan menuju kedewasaan. Kita perlu memberi makanan hati, supaya jiwa stabil dan tidak meledak-ledak, yang menunjukan ketidakdewasaan. Kita perlu menjaga sifat-sifat yang positif. Diantara caranya memperbaiki kualitas Sholat, ibadah sunnah, baca Al-Quran, berdoa, dan mendalami ilmu-ilmu agama, dengan membaca dan berguru dariorang-orang yang shaleh. Berani hidup harus berani dewasa. Hidup ini memang tidak mudah, tetapi alangkah tidak mudahnya hidup tanpa keberanian menjadi dewasa. Suatu saat, kita akan diangggap dewasa oleh beberapa orang tapi menurut orang lain kita belum dewasa. Tapi semua itu tidak usah terlalu dihiraukan karena jauh lebih penting membuat diri kita berani berani dewasa di mata Allah dari pada di amata manusia.
Ada banyak jalan yang bisa kita terapkan untuk bisa menjadi lebih dewasa. Jalan-jalan itu memang harus kita lalui. Walaupun banyak suka dan dukanya di sana. Tetapi pintu-pintunya harus kita buka. Karena kedewasaan artinya kemampuan kita untuk menentukan menentukan hidup sendiri, mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mampu bertanggung jawab. Mari membuka pintu-pintu kedewasaan itu :
1. Berdiam sejenak, tidak terburu-buru
Salah satu ciri kedewasaan adalah kemampuan berfikir dengan tenang, tidak tergesa-gesa dan tidak didominasi oleh emosi. Setiap kita dikaruniai potensi untuk berfikir sebelum melakukan sesuatu, tanpa tergesa-gesa. Melakukan suatu pekerjaan dengan terburu-buru tidak berarti kita akan cepat mencapai tujuan denganlebih cepat, karena pekerjaan yang tanpa perhitungan dan pertimbangan yang masak adalah suatu tanda ketidaksabaran.
Seorang inspirator muslim yaitu KHomarudin Ibnu Mikam menasihati kita, “Sabar adalah kegigihan untuk senantiasa di jalan Allah dalam menerima suka maupun duka. Senantiasa bersyukur ketika mendapat kenikmatan. Senantiasa tawadhu bila menerima kesulitan”.
2. Jangan takut tntangan, karena itu akan mendewasakan
Kedewasaan adalah puncak dari kakuatan hidup yang harus kita miliki untuk member makna dan arti dalam perjalanan hidup kita. Jiwa ini perlu tantangan dan benturan. Sayyid Quthb, seorang pejuang dakwah islam yang syahid di tiang gantungan, mengerti betul hal ini. Katanya, “Hakikat imam tidak akan terbukti kesempurnaan dalam hati seseorang, sampai ia mengahadapi benturan upaya orang lain, yang berlawanan dengan imannya karena disinilah seseorang akan melakukan mujahadah (uapaya keras), sebagaimana orang lain melakukan mujahadah kepadanya, untuk mengahalanginya dari keimanan. Disinilah cakrawala iman akan tersingkap dan terbuka. Keterbukaan yang tidak pernah terjadi pada jiwa orang yang merasakan iman secara datar. (Syyid Quthb, Mustaqbal Li Haadzad Diin, 10).
Pilihan hidup ada pada keputusan diri kita sendiri. Jalan mana yang akan kita ambil semoga tidak karena pengaruh orang lain. Ya, bila kita menjalani hidup ini dengan datar-datar saja maka tidak ada tantangan disana. Mulailah hari ini dengan menantang diri untuk berubah lebih baik. Bangkitlah ke-6 kali bila kau sempat terjatuh untuk yang ke-5 kalinya.
Kaetika Rasulullah SAW menunjuk Usamah bin Hisyam menjadi panglima perang di usianya yang sangat belia, 17 tahun, bukanlah sebuah sensasi dan bukan pula sebuah kecerobohan. Sebab Usamah kemudian memang bisa menaklukan tantangan itu dan membuktikan kedewasaan dirinya, dengan kemampuannya mengemban amanah besar dan tidak pernah mempermasalahkan usianya di hadapan para sahabat yang lebih tua.
3. Berikanlah lebih banyak porsi untuk orang lain
“Ketahuilah, kewajiban itu lebih banyak dari pada waktu yang tersedia maka bantulah saudaramu untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya dan jika anda punya kepentingan atau tugas selesaikanlah segera”. (Hasan Al-Banna).
Sangat terasa indah bila ditengah kesibukan kita masih sempatnya kita berkontribusi untuk orang lain, sesar dan kecilnya peran yang coba kita berikan pada orang lain tidak terlalu masalah karena yang terpenting adalah keberanian kita untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Terlebih bila hidup yang singkat ini, kita bisa menjadi inspirasi orang dalam hal kebaikan, dapat dipastikan pahala dari Allah akan terus mengalir.
Maka mari menjadi orang-orang yang akan membuat sejarah, yaitu orang –orang yang atas keinginannya sendiri konsen terhadap kepentingan kemanusiaan, mereka tidak mengambil hak untuk mendapatkan perlindungan, mereka hanya memiliki tanggung jawab, yang mereka lakukan dengan resiko apapun bagi dirinya.
4. Jangan banyak menggantungkan diri sendiri dari sikap orang lain
Mampu bersikap mandiri dan menentukan arah sendiri tanpa tergantung orang lain, adalah bagian dan cirri sikap kedewasaan. Seseorang yang dewasa adalah orang yang tahu menghargai dirinya, tahu memilih jalan yang wajar untuk dirinya sendiri. Dia percaya kepada kemampuannya dan serius dalam menjalani karyanya.
Seorsang Hasan Al-Banna mengatakan, “Bukanlah disebut pemuda ketika ia mengatakan ‘ini ayahku’. Tapi pemuda adalah ketika ia mengatakan’inilah aku’”.
5. Memiliki cita-cita tinggi dan pola pikir besar
Kita perlu memiliki obsesi dan cita-cita besar untuk mencapai sesuatu yang besar. Kedewasaan tidak muncul dari usaha yang setengah-setengah, cita-cita yang kecil dan tekad yang lemah. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai obsesinya, maka Allah akan memberikan raa puas dalam hatinya dan menghimpun segala keinginannyadan dunia pun akan mendatanginya dengan merunduk. Dan barang siapa yang menjadikan dunia sebagai obsesinya, maka Allah akan menjadikan kemiskinan di depan matanya, membuyarkan segala keinginannya dan dunia tidak akan mendatanginya melainkan apa yang sudah ditemukan baginya. (HR.Tirmidzi)”.
Karena kedewasaan merupakan hasil dari proses pemikiran, pengalaman, tekad, latihan dan segala usaha menjadi lebih besar. Selalu yakinlah bahwa mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok.
6. Mendekat dan terus mendekat pada Allah Ta’ala
Hal yang tidak boleh dilupakan dalam menapaki jalan menuju kedewasaan. Kita perlu memberi makanan hati, supaya jiwa stabil dan tidak meledak-ledak, yang menunjukan ketidakdewasaan. Kita perlu menjaga sifat-sifat yang positif. Diantara caranya memperbaiki kualitas Sholat, ibadah sunnah, baca Al-Quran, berdoa, dan mendalami ilmu-ilmu agama, dengan membaca dan berguru dariorang-orang yang shaleh. Berani hidup harus berani dewasa. Hidup ini memang tidak mudah, tetapi alangkah tidak mudahnya hidup tanpa keberanian menjadi dewasa. Suatu saat, kita akan diangggap dewasa oleh beberapa orang tapi menurut orang lain kita belum dewasa. Tapi semua itu tidak usah terlalu dihiraukan karena jauh lebih penting membuat diri kita berani berani dewasa di mata Allah dari pada di amata manusia.
Senin, 20 Desember 2010
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM BAHASA INDONESIA
A. JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Model pembelajaran ekspositori meruapakan kegiatan mengajar yang berpusat pada guru dimana guru memberikan informasi, menerangkan suatu konsep, mendemonstrasikan ketrampilannya mengenai pola, aturan, dahlil, member kesempatan siswa bertanya, guru memberikan contoh soal dan siswadiminta mengerjakan soal secara individual atau bersama-sama.
Metode yang dekat dengan ekspositori adalah metode ceramah dan metode demonstrasi. Keduanya sifatnya memberikan informasi, di sini guru tidak terus berbicara, namun guru member informasi hanya pada saat-saat tertentu. Misalnya, pada topic baru, pada waktu memberikan contoh-contoh soal, pada permulaan pelajaran dan sebagainya. Metode ekspositori ini akan menjadi metode yang efektif dan efisien yang dapat menyebabkan siswa belajar secara bermakna, bila digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan situasi dan kondisi.
2. Strategi Pendekatan Pembelajaran Heuristik
Pada pembelajaran dengan pendekatan Heuristik, guru pertama-tama mengarahkan siswa pada sejumlah data/informasi tertentu. Siswa diminta membuat kesimpulan dari data itu. Bila kesimpulan itu benar maka tercapailah tujuannya, dan prose situ telah selesai, tetapi bila kesimpulan itu belum tepat maka guru memberikan tambahan data atau informasi dengan tujuan agar siswa mampu membuat kesimpulan yang benar. Pendekatan yang trermasuk heuristic adalah metode penemuan (discovery) dan metode inkuiri (inquiry).
a. Metode Penemuan (Discovery)
Metode ini mendasarkan pada prinsip bahwa isi/materi suatu bidang studi bukanlah merupakan serangkaian fakta yang lepas (terisolasi), tetapi ada berbagai cara untuk mengorganisasikan fakta yang terperinci dalam rangka memahami suatu konsep. Metode penemuan itu penting karena alas an sebagai berikut:
1) Pada kenyataan ilmu pengetahuan itu diperoleh melalui penemuan demi penemuan. Dengan cara ini siswa telah diajak untuk menghayati proses penemuan itu.
2) Konsep yang abstrak akan mudah dipahami dan diingat melalui proses penemuan sendiri.
3) Dapat meningkatkan kemampuan memecah masalah dan dapat lebih kreatif.
4) Menemukan sendiri menimbulkan percaya diri terhadap diri sendiri, dapat meningkatkan motivasi, meningkatkan rasa ingin tahu untuk belajar lebih lanjut.
b. Metode Inkuiri
Metode inkuiri adalah pendekatan pengajaran dimana siswa sendiri bebas memilih atau mengatur obyek belajarnya, mulai dari penentuan masalah. Proses pengumpulan data, analisis sampai eksperimentasi. Pada metode inkuiri ini siswa dibimbing untuk sampai pada penemuan konsep sendiri, tetapi itu tidak mesti telah diketahui oleh guru. Dalam metode inkuiri ini yang lebih dipentingkan adalah proses penemuannya atau cara menemukan, sedagkan hasilnya itu nomor dua. Tujuan dari pendekatan inkuiri adalah agar siswa belajar melaksanakan metode ilmiah dan kemudian mampu menerapkan pada pemecahan masalah pada situasi yang lain.
3. Strategi Pembelajaran Cooperative
a. Pembelajaran Cooperative Learning
Model Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih. Keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Dalam pendekatan ini, siswa merupakan bagian dari suatu system kerjasama dalam mencapai hasil yang optimal dalam belajar.
4. Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran contekstual teching and learning (CTL) menurut Nurhadi (2003) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Selain itu juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri.
Landasan filosofi CTL adalah kontruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar mengahafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
Dengan pendekatan kontekstual (CTL) proses pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuandari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, mereka mereka dalam status apa dan pelajari berguna bagi hidupnya.
5. Strategi Pembelajaran Inovatif
Berbagai macam strategi, metode, model atau teknik mengajar sudah diterpakan dan selalu diusahakan ada inovasi. Metode yang tidak mengaktifkan siswa, berpusat pada guru, membuat siswa bosan, dan sebagainya dianggap sebagai metode yang konvensional. Metode yang membuat siswa aktif, kreatif, menyenangkan, dan sebagainya yang dianggap baru yang meruapakan pembaharuan dalam pembelajaran dianggap sebagai metode yang inovatif.
Oleh karena itu sebaiknya guru menerapkan metode-metode yang bervariasi, menggabungkan berbagai metode dalam satu kesempatan, dan berusaha menciptakan atau menerapkan metode inovatif.
B. PENDEKATAN DAN METODE DALAM STANDAR KOMPETENSI BERBICARA
Dalam silabus yang telah saya buat, saya membahas standar kompetensi berbicara.
BERBICARA
6. Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi
6.2. Menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi
Dari kelima pendekatan yang telah dijelaskan diatas maka saya menyesuaikan dengan silabus yang telah saya buat sebelumnya. Saya memilih untuk menggunakan strategi pendekatan Cooperative. Model Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih. Saya menyesuaikan dengan SK dan KD, jadi kegiatan diskusi yang akan dilaksanakan oleh siswa akan lebih tertuju pada kerja kelompok dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Disini guru berperan sebagai fasilitator. Dengan memahami langkah-langkah kegiatan pembelajaran dibawah ini akan lebih bisa menjelaskan alasan saya memilih pendekatan Cooperative dalam SK dan KD saya.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
a. Kegiatan awal
• Menyiapkan media untuk memutarkan potongan film yang telah dipilih oleh guru
• Membagi kelas menjadi beberapa kelompok
• Memberikan sebuah referensi mengenai materi nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah cerpen/film.
b. Kegiatan inti
• Menonton potongan film
• Mendiskusikan nilai-nilai yang terkandung dalam potongan film tersebut.
• Melaporkan hasil diskusi di depan kelas
• Menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain.
c. Kegiatan penutup
• Menguji keterampilan berbicara
• Mengevaluasi hasil diskusi
Pemilihan model pendeketan atau metode ini saya sesuaika dengan konteks kegiatan pembelajaran dimana siswa dibuat untuk kerja kelompok, meskipun dalam melihat tayangan potongan film ini melalui diri masing-masing, namun dalam penggarapannya untuk menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam potongan film tersebut dilakukan secara berkelompok yang diharapkan siswa saling berbagi informasi dengan teman lainnya sehingga muncul rasa saling berbagi apa yang mereka punya. Pembelajaran ini juga melatih siswa untuk saling bersosialisasi karena kita juga hidup bermasyarakat dan kita juga diciptakan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Jadi, strategi pendekatan Cooperative menurut saya tepat untuk melaksanakan SK dan KD di atas.
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Model pembelajaran ekspositori meruapakan kegiatan mengajar yang berpusat pada guru dimana guru memberikan informasi, menerangkan suatu konsep, mendemonstrasikan ketrampilannya mengenai pola, aturan, dahlil, member kesempatan siswa bertanya, guru memberikan contoh soal dan siswadiminta mengerjakan soal secara individual atau bersama-sama.
Metode yang dekat dengan ekspositori adalah metode ceramah dan metode demonstrasi. Keduanya sifatnya memberikan informasi, di sini guru tidak terus berbicara, namun guru member informasi hanya pada saat-saat tertentu. Misalnya, pada topic baru, pada waktu memberikan contoh-contoh soal, pada permulaan pelajaran dan sebagainya. Metode ekspositori ini akan menjadi metode yang efektif dan efisien yang dapat menyebabkan siswa belajar secara bermakna, bila digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan situasi dan kondisi.
2. Strategi Pendekatan Pembelajaran Heuristik
Pada pembelajaran dengan pendekatan Heuristik, guru pertama-tama mengarahkan siswa pada sejumlah data/informasi tertentu. Siswa diminta membuat kesimpulan dari data itu. Bila kesimpulan itu benar maka tercapailah tujuannya, dan prose situ telah selesai, tetapi bila kesimpulan itu belum tepat maka guru memberikan tambahan data atau informasi dengan tujuan agar siswa mampu membuat kesimpulan yang benar. Pendekatan yang trermasuk heuristic adalah metode penemuan (discovery) dan metode inkuiri (inquiry).
a. Metode Penemuan (Discovery)
Metode ini mendasarkan pada prinsip bahwa isi/materi suatu bidang studi bukanlah merupakan serangkaian fakta yang lepas (terisolasi), tetapi ada berbagai cara untuk mengorganisasikan fakta yang terperinci dalam rangka memahami suatu konsep. Metode penemuan itu penting karena alas an sebagai berikut:
1) Pada kenyataan ilmu pengetahuan itu diperoleh melalui penemuan demi penemuan. Dengan cara ini siswa telah diajak untuk menghayati proses penemuan itu.
2) Konsep yang abstrak akan mudah dipahami dan diingat melalui proses penemuan sendiri.
3) Dapat meningkatkan kemampuan memecah masalah dan dapat lebih kreatif.
4) Menemukan sendiri menimbulkan percaya diri terhadap diri sendiri, dapat meningkatkan motivasi, meningkatkan rasa ingin tahu untuk belajar lebih lanjut.
b. Metode Inkuiri
Metode inkuiri adalah pendekatan pengajaran dimana siswa sendiri bebas memilih atau mengatur obyek belajarnya, mulai dari penentuan masalah. Proses pengumpulan data, analisis sampai eksperimentasi. Pada metode inkuiri ini siswa dibimbing untuk sampai pada penemuan konsep sendiri, tetapi itu tidak mesti telah diketahui oleh guru. Dalam metode inkuiri ini yang lebih dipentingkan adalah proses penemuannya atau cara menemukan, sedagkan hasilnya itu nomor dua. Tujuan dari pendekatan inkuiri adalah agar siswa belajar melaksanakan metode ilmiah dan kemudian mampu menerapkan pada pemecahan masalah pada situasi yang lain.
3. Strategi Pembelajaran Cooperative
a. Pembelajaran Cooperative Learning
Model Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih. Keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Dalam pendekatan ini, siswa merupakan bagian dari suatu system kerjasama dalam mencapai hasil yang optimal dalam belajar.
4. Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran contekstual teching and learning (CTL) menurut Nurhadi (2003) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Selain itu juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri.
Landasan filosofi CTL adalah kontruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar mengahafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
Dengan pendekatan kontekstual (CTL) proses pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuandari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, mereka mereka dalam status apa dan pelajari berguna bagi hidupnya.
5. Strategi Pembelajaran Inovatif
Berbagai macam strategi, metode, model atau teknik mengajar sudah diterpakan dan selalu diusahakan ada inovasi. Metode yang tidak mengaktifkan siswa, berpusat pada guru, membuat siswa bosan, dan sebagainya dianggap sebagai metode yang konvensional. Metode yang membuat siswa aktif, kreatif, menyenangkan, dan sebagainya yang dianggap baru yang meruapakan pembaharuan dalam pembelajaran dianggap sebagai metode yang inovatif.
Oleh karena itu sebaiknya guru menerapkan metode-metode yang bervariasi, menggabungkan berbagai metode dalam satu kesempatan, dan berusaha menciptakan atau menerapkan metode inovatif.
B. PENDEKATAN DAN METODE DALAM STANDAR KOMPETENSI BERBICARA
Dalam silabus yang telah saya buat, saya membahas standar kompetensi berbicara.
BERBICARA
6. Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi
6.2. Menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi
Dari kelima pendekatan yang telah dijelaskan diatas maka saya menyesuaikan dengan silabus yang telah saya buat sebelumnya. Saya memilih untuk menggunakan strategi pendekatan Cooperative. Model Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih. Saya menyesuaikan dengan SK dan KD, jadi kegiatan diskusi yang akan dilaksanakan oleh siswa akan lebih tertuju pada kerja kelompok dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Disini guru berperan sebagai fasilitator. Dengan memahami langkah-langkah kegiatan pembelajaran dibawah ini akan lebih bisa menjelaskan alasan saya memilih pendekatan Cooperative dalam SK dan KD saya.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
a. Kegiatan awal
• Menyiapkan media untuk memutarkan potongan film yang telah dipilih oleh guru
• Membagi kelas menjadi beberapa kelompok
• Memberikan sebuah referensi mengenai materi nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah cerpen/film.
b. Kegiatan inti
• Menonton potongan film
• Mendiskusikan nilai-nilai yang terkandung dalam potongan film tersebut.
• Melaporkan hasil diskusi di depan kelas
• Menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain.
c. Kegiatan penutup
• Menguji keterampilan berbicara
• Mengevaluasi hasil diskusi
Pemilihan model pendeketan atau metode ini saya sesuaika dengan konteks kegiatan pembelajaran dimana siswa dibuat untuk kerja kelompok, meskipun dalam melihat tayangan potongan film ini melalui diri masing-masing, namun dalam penggarapannya untuk menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam potongan film tersebut dilakukan secara berkelompok yang diharapkan siswa saling berbagi informasi dengan teman lainnya sehingga muncul rasa saling berbagi apa yang mereka punya. Pembelajaran ini juga melatih siswa untuk saling bersosialisasi karena kita juga hidup bermasyarakat dan kita juga diciptakan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Jadi, strategi pendekatan Cooperative menurut saya tepat untuk melaksanakan SK dan KD di atas.
Selasa, 14 Desember 2010
DOA Q untukMu
DOA PAGI
Ku lontarkan sebuah doa pagi ini
Ya Allah….
Aku begitu mencintainya
Aku begitu menyayanginya
Aku begitu merindukannya pula
Aku dan Dia saling jauh
Aku dan Dia saling percaya
Namanya sudah terukir dalam hati
Jika Engkau merestui hubungan kami,
Maka mudahkanlah kami dalam menjalaninya
Namu jika Engkau tidak mengijinkan
Maka berikanlah kami jalan keluar
Jalan yang terbaik untuk kita berdua
Aku meminta petunjukmu ya Allah
I LOVE
Ku lontarkan sebuah doa pagi ini
Ya Allah….
Aku begitu mencintainya
Aku begitu menyayanginya
Aku begitu merindukannya pula
Aku dan Dia saling jauh
Aku dan Dia saling percaya
Namanya sudah terukir dalam hati
Jika Engkau merestui hubungan kami,
Maka mudahkanlah kami dalam menjalaninya
Namu jika Engkau tidak mengijinkan
Maka berikanlah kami jalan keluar
Jalan yang terbaik untuk kita berdua
Aku meminta petunjukmu ya Allah
I LOVE
kau tlah pergi
Kering sudah telaga cintaku
Yang kuharapkan bersemi hingga diujung waktu
Lamunan ku kini berbalut amarah
Kebencian akan cintaku yang telah terpisah
Ingin ku rubah cerita
Dan melawan kenyataan
Deru nafasku tersengal
Saat melihat kau telah pergi
Pertemuan batinku
Tersayat luka perih dihati
Yang kuharapkan bersemi hingga diujung waktu
Lamunan ku kini berbalut amarah
Kebencian akan cintaku yang telah terpisah
Ingin ku rubah cerita
Dan melawan kenyataan
Deru nafasku tersengal
Saat melihat kau telah pergi
Pertemuan batinku
Tersayat luka perih dihati
Langganan:
Postingan (Atom)